Pegagan, Si Kecil Yang Menakjubkan

Pegagan (Centella asiatica, (Linn), Urb.), herba satu ini penuh dengan berbagai manfaat. Mengingat manfaatnya, beberapa negara telah melakukan pembudidayaan, misalnya Hawaii. Bahkan di Oregon, AS, tanaman ini dibudidayakan di rumah kaca oleh Pacific Botanicals, pertanian herba organik. Namun, sebagian besar pasokan pasar berasal dari India yang kualitasnya kurang bagus dan biasanya berwarna kecoklatan.

Kita sangat bersyukur, di Indonesia tanaman ini sangat mudah tumbuh dan memiliki kualitas yang sangat baik. Pegagan banyak tumbuh di tempat yang basah, rawa-rawa, atau di sepanjang tepi sungai. Kalau di negeri kita, banyak ditemukan terutama di daerah dataran tinggi dan berbagai tempat seperti sawah, perkebunan teh, dan lain-lain. Pegagan termasuk tanaman tahunan daerah tropis yang berbunga sepanjang tahun. Bentuk daunnya bulat, batangnya lunak dan beruas, serta menjalar hingga bisa mencapai semeter tingginya. Pada tiap ruas akan tumbuh akar dan daun dengan tangkai daun panjang dan akar berwarna putih. Dengan berkembang biak secara vegetatif seperti itu, ia cepat beranak-pinak. Jika keadaan tanahnya bagus, tiap ruas yang menyentuh tanah akan tumbuh menjadi tanaman baru.

Pegagan yang simplisianya dikenal dengan sebutan Centella Herba memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, sothankuniside, madecassoside, brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol, centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam mineral seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi. Diduga glikosida triterpenoida yang disebut asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit.

Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan. Saponin yang ada menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid)

Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi. Bahkan pegagan pada penelitian di RSU Dr. Soetomo Surabaya dapat dipakai untuk menurunkan tekanan darah. Penurunan tidak drastis, jadi cocok untuk penderita usia lanjut.

Kebanyakan pegagan dikonsumsi segar untuk lalapan, tetapi ada yang dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat jerawat, maupun body lotion.
Anda pasti mengenal Ginko Biloba, tanaman dari negara subtropis ini terbukti dapat meningkatkan daya ingat dan kecerdasan seseorang. Ternyata pegagan juga memiliki khasiat sama bahkan memiliki manfaat yang lebih banyak dibanding Ginko Biloba. Dari uji klinis di India, tanaman ini dapat meningkatkan IQ, kemampuan mental, serta menanggulangi lemah mental pada anak-anak. Penelitian lain membuktikan, tanaman pegagan atau Centella ini dapat meningkatkan kemampuan belajar dan memori seseorang. Karena manfaatnya itu, tanaman ini juga dikenal sebagai “makanan otak”.

Saatnya kita jaga kesehatan kita dan keluarga dengan tanaman obat asli Indonesia. Semoga tanaman obat Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negara sendiri.